Kali ini detaknya
berbeda, dimulai dari si 16 yang kelabu
Tak ku harapkan
kedatanganya membawa sendu
Ketika keindahan itu terbagi
dua, aku tak tau
Sampai si kelabu
datang memberi tahu
Aku masih sama ketika
si kelabu belum datang
Ujung runcing
kecemasan itu diulur tariknya bak benang
Kedatangan kelabu
membuatku ragu
Apakah sirius yang
bercahaya itu hanya untuku?
“kamu bukan satu
satunya” kata kelabu
Dendang irama
terbakar tak berdebu
Menepis harapan
membungkam asa
Aku memeluk senja
yang telah dicintai samudra
Adi samsul Maarip
Sirius yang bercahaya akan selalu menjadi milikmu. Kapanpun dan dimanapun :')
BalasHapusSaya yakin,sirius yang bercahaya hanya salah berlabuh, dia sudah tau mana pelabuhanya,hanya belum waktunya
HapusWoww
BalasHapusIni ade sama kaka ngomen wkwkw biar apa?wkwkw
HapusWoww
BalasHapusluar biasa
BalasHapusTerimakasih!
HapusLuar biasa puisinya, menggambarkan banget kenyataan pahit
BalasHapusMakasih
Hapus