http://www.dreambingo.co.uk/

Senin, 04 Juli 2016

Puisi "Kompas Tua yang Rusak"

Aku kompas rusak yang mencari arah

Mencari utara yang kutemukan selatan

Sang petualang tak memakaiku lagi

Kompas tua tak pernah di harapkan

Aku kompas rusak yang mencari arah

Mencari barat yang kutemukan timur

Aku hanya tergeletak didalam ransel
 
Kompas tua dimakan umur

Aku kompas tua yang mencari arah

Mencari Selatan yang kutemukan barat

Irama petualangan hanya bisa ku dengarkan

Kompas tua dengan tubuh berkarat

Adi Samsul Maarip

Puisi "Hawa yang di Rindukan"


kau menatapku dengan mata sayu
deras air mata mengalir dari kantung matamu itu
dengan tatapan tajam kau genggam erat tanganku
tanganmu dingin namun penuh kehangatan
keadaan di tepi jalan itu tak kau hiraukan

lalu lalang kendaraan seolah memperhatikan kita

aku sadar indahnya hari itu

ketika seorang hawa tak ingin kehilangan adamnya

sekarang, banyak yang ingin kutanyakan

bisakah kulihat lagi sayu matamu itu?

bisakah kurasakan lagi hangat tanganmu itu?

atau bisakah kusaksikan lagi tekad seoarang hawa terhadap adamnya?

sadarlah,

hancurnya mimpiku kau rangkai lagi dimalam itu

aku hanyut dalam harapanmu

aku hanyut dalam keteguhanmu

harapan dan keteguhan seorang hawa


Adi Samsul Maarip

Selasa, 05 April 2016

Puisi "Si Kelabu"




Kali ini detaknya berbeda, dimulai dari si 16 yang kelabu

Tak ku harapkan kedatanganya membawa sendu

Ketika keindahan itu terbagi dua, aku tak tau

Sampai si kelabu datang memberi tahu

Aku masih sama ketika si kelabu belum datang

Ujung runcing kecemasan itu diulur tariknya bak benang

Kedatangan kelabu membuatku ragu

Apakah sirius yang bercahaya itu hanya untuku?
 
“kamu bukan satu satunya” kata kelabu

Dendang irama terbakar  tak berdebu
Menepis harapan membungkam asa

Aku memeluk senja yang telah dicintai samudra



Adi samsul Maarip




Selasa, 01 Maret 2016

Puisi "Berdua di Tasikmalaya"

Kita berkendara di sebuah kota

 Berkendara pada dua buah roda

Kita hanya berdua ya selalu berdua 

Merasakan sapaan senja yang menipis sampai tak terlihat oleh pandangan mata

Kita tertawa dan bahkan pernah tak saling menyapa

Kota ini bernama Tasikmalaya kota luarbiasa yang penuh kenangan dan makna.

Kau peluk aku dan kuraskan detak jantungmu

Ku genggam tanganmu sampai kau rasakan nadiku

Kau tau? aku berharap kita selalu seperti ini meski selamanya tak selalu sama

Ku ingin bersamamu sampai semesta berbicara tanpa suara

Sampai jingga senja dilahap kapas putih awan pagi

Tetaplah disini lalu genggam jemari yang lama tak terisi

Lihat mereka, pengendara lain yang menjadi saksi kita

Kita berkendara pada kecepatan rendah

Bahkan angin yang kita terjang tak sedikitpun marah

Saat kegelapan melanda lampu kendaraan menyala,lampu kota begitu bercahaya 

Dan angin malam mulai menunjukan semilirnya

Kita masih berdua di lajur kota yang sama

Kota ini bernama Tasikmalaya kota yang lebih bergema dari Jakarta.


Adi Samsul Maarip