kau menatapku dengan mata sayu
deras air mata mengalir dari kantung matamu itu
dengan tatapan tajam kau genggam erat tanganku
tanganmu dingin namun penuh kehangatan
keadaan di tepi jalan itu tak kau hiraukan
lalu lalang kendaraan seolah memperhatikan kita
aku sadar indahnya hari itu
ketika seorang hawa tak ingin kehilangan adamnya
sekarang, banyak yang ingin kutanyakan
bisakah kulihat lagi sayu matamu itu?
bisakah kurasakan lagi hangat tanganmu itu?
atau bisakah kusaksikan lagi tekad seoarang hawa terhadap adamnya?
sadarlah,
hancurnya mimpiku kau rangkai lagi dimalam itu
aku hanyut dalam harapanmu
aku hanyut dalam keteguhanmu
harapan dan keteguhan seorang hawa
Adi Samsul Maarip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar